LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK LANJUT
HIDROLISIS
TRIGLISERIDA HASIL DARI
ISOLASI
BUAH PALA (Myristica Fragrans)
Laporan Kelompok Ini
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Kimia Organik Lanjut
Dosen Pengampu:
Rachmawati Ningsih, M.
Si
LABORATORIUM KIMIA ORGANIK
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
HIDROLISIS TRIGLISERIDA
HASIL DARI BIJI BUAH PALA
ABSTRAK
Asam miristat merupakan
hasil yang di peroleh dari proses hidrolisis trigliserida isolasi trimiristin
dari biji buah pala, dimana asam miristat dapat dimanfaatkan sebagai antifusi
atau yang lain. Metode yang digunakan pada proses percobaan ini adalah dengan
menggunakan Ekstaksi soxhlet dengan pelarut petroleum eter, karena trimiristin
yang sifatnya non polar dipanaskan pada suhu 30 - 40 °C. Hidrolisis trimiristin
dengan menggunakan pelarut basa NaOH 10 %, dan rekristalisasi asam miristat
menggunaka pelarut HCl 10 %, sedangkan analisis uji krakterisasi meliputi uji
kelarutan dalam pelarut etanol, n-heksan, dan air. Asam miristat larut dalam
n-heksan karena sifatnya yang non polar. Penentuan panjang λmax dengan menggunakan metode spektroskopi UV-Vis.
Dari 25 gram biji buah
pala yang sudah dihaluskan diperoleh 6,000 gram trimiristin, yang diambil 1gram
trimiristin untuk memperoleh asam miristat melalui proses refluks dan
rekristalisasi sehingga dihasilkan 0,858 gram asam miristat, efisiensi asam
miristat hasil percobaan dibandingkan dengan hasil teoritis adalah 84,325 % .
Kata
kunci: Trimiristin,
Asam miristat, Ekstraksi Soxhlet, Hidrolisis. Rekristalisasi, Uji kelarutan, dan Uji identifikasi
dengan sepektrofotometer UV-Vis.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia
merupakan negara kepulauan dengan sekitar 17.000 pulau yang membentang dari
Indomalaya hingga Australasia. Meskipun wilayah darat Indonesia hanya 1,3
persen dari seluruh wilayah darat dunia, yaitu sekitar 291.850 spesies flora
dari sebanyak 1.101.700 jumlah spesies flora di dunia (Barber, 1997: 17).
Kelimpahan
alam yang begitu banyak tersebut banyak digunakan untuk sumber makanan, bahan
industri, bahkan dimanfaatkan sebagai sumber obat-obatan. Salah satu sumber
obat-obatan yang cukup banyak manfaatnya adalah buah pala. Buah pala merupakan
salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang dikenal dengan minyak pala.
Indonesia merupakan negara penghasil pala nomor satu di dunia, selain itu
sebagai pemasok 65 % kebutuhan pala di dunia (Masyithah, 2006: 64).
Kegunaan
pala dalam pengobatan yang cukup luas seperti obat penenang, ekspektoran,
diuretik, antitusif dan lainnya tidak lepas dari kandungan senyawa di dalam
buah pala. Biji buah pala mengandung 73 % gliserida jenuh yang terdiri atas
bermacam-macam asam lemak, seperti asam laurat, asam miristat, asam palmitat,
asam oleat, dan asam linoleat. Namun diantara asam lemak tersebut, yang paling
banyak terdapat di dalam pala adalah asam miristat, yaitu sekitar 76,6 %, sehingga
trigliserida yang paling banyak adalah trimiristin.
Secara
umum asam miristat adalah suatu asam lemak jenuh dengan rumus struktur CH3(CH2)2COOH
yang berbentuk kristal pada suhu ruang (Mulyono, 2006: 38). Sedangkan
trimiristin merupakan trigliserida yang tersusun atas 3 asam miristat dimana
ketiganya bergabung melalui reaksi esterifikasi dengan gliserol.
Trimiristin
banyak dikandung beberapa bahan alam yang ada di sekitar kita. Pada kemiri
didapatkan trimiristin sekitar 4 - 6 % jika dibandingkan dengan kemiri yang
digunakan (Anonymous, 2007: 2). Sedangkan Kirk (1980); Kelaven (1986) dalam
Khairat menyebutkan bahwa miristat yang terkandung pada kelapa sawit adalah
sekitar 1,1-2,5 % : 14 - 17 %. Masyithah (2006) meneliti mengenai pengaruh volume
dan konsentrasi pelarut pada isolasi trimiristin dari limbah buah pala.
Didapatkan bahwa dengan pelarut benzene rendemen trimiristin yang diperoleh
sebesar 21,6 %.
Kandungan
trimiristin yang cukup besar pada buah pala perlu diketahui pula jika pelarut
yang digunakan untuk isolasi adalah petroleum eter. Selain itu perlu diketahui pula
efisiensi hidrolisis dari trimiristin yang didapat. Hal ini cukup penting agar
diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi agar isolasi dan hidrolisis berjalan
optimum.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah dalam biji buah pala terkandung senyawa
trimiristin?
2. Berapa massa dan efisiensi dari asam miristat yang
dihasilkan dari proses hidrolisis trimiristin?
3. Bagaimanakah
tingkat kelarutan asam miristat hasil hidrolisis pada air, etanol dan n-heksan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bahwa di dalam biji buah pala terkandung senyawa trimiristin
2. Untuk mengetahui berapa banyaknya massa dan efisisensi
asam miristat yang dihasilkan dari proses hidrolisis trimiristin
3. Untuk
mengetahui tingkat kelarutan asam miristat hasil hidrolisis pada air, etanol
dan n-heksan.
1.4 Batasan Masalah
1.4.1 Sampel
yang digunakan adalah biji buah pala yang diperoleh di Pasar Dinoyo.
1.4.2 Pelarut
yang digunakan untuk isolasi adalah petroleum eter.
1.5 Manfaat
1.5.1 Secara
Umum
Mengetahui cara mengisolasi serta
menghidrolisis biji buah pala Myristica Fragrans.
1.5.2 Secara
Khusus
Meningkatkan keterampilan mahasiswa
dalam aplikasi ilmu kimia secara praktis, sehingga dapat menghubungkan antara
teori dan aplikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar