Selasa, 24 April 2012

HIDROLISIS TRIGLISERIDA HASIL DARI ISOLASI BUAH PALA (Myristica Fragrans)


LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK LANJUT
HIDROLISIS TRIGLISERIDA HASIL DARI
ISOLASI BUAH PALA (Myristica Fragrans)
Laporan Kelompok Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Kimia Organik Lanjut
Dosen Pengampu:
Rachmawati Ningsih, M. Si



LABORATORIUM KIMIA ORGANIK
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG


 
HIDROLISIS TRIGLISERIDA HASIL DARI BIJI BUAH PALA

ABSTRAK


Asam miristat merupakan hasil yang di peroleh dari proses hidrolisis trigliserida isolasi trimiristin dari biji buah pala, dimana asam miristat dapat dimanfaatkan sebagai antifusi atau yang lain. Metode yang digunakan pada proses percobaan ini adalah dengan menggunakan Ekstaksi soxhlet dengan pelarut petroleum eter, karena trimiristin yang sifatnya non polar dipanaskan pada suhu 30 - 40 °C. Hidrolisis trimiristin dengan menggunakan pelarut basa NaOH 10 %, dan rekristalisasi asam miristat menggunaka pelarut HCl 10 %, sedangkan analisis uji krakterisasi meliputi uji kelarutan dalam pelarut etanol, n-heksan, dan air. Asam miristat larut dalam n-heksan karena sifatnya yang non polar. Penentuan panjang λmax  dengan menggunakan metode spektroskopi UV-Vis.
Dari 25 gram biji buah pala yang sudah dihaluskan diperoleh 6,000 gram trimiristin, yang diambil 1gram trimiristin untuk memperoleh asam miristat melalui proses refluks dan rekristalisasi sehingga dihasilkan 0,858 gram asam miristat, efisiensi asam miristat hasil percobaan dibandingkan dengan hasil teoritis adalah 84,325 % .

Kata kunci: Trimiristin, Asam miristat, Ekstraksi Soxhlet, Hidrolisis. Rekristalisasi, Uji kelarutan, dan Uji identifikasi dengan sepektrofotometer UV-Vis.

 
BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan sekitar 17.000 pulau yang membentang dari Indomalaya hingga Australasia. Meskipun wilayah darat Indonesia hanya 1,3 persen dari seluruh wilayah darat dunia, yaitu sekitar 291.850 spesies flora dari sebanyak 1.101.700 jumlah spesies flora di dunia (Barber, 1997: 17).
Kelimpahan alam yang begitu banyak tersebut banyak digunakan untuk sumber makanan, bahan industri, bahkan dimanfaatkan sebagai sumber obat-obatan. Salah satu sumber obat-obatan yang cukup banyak manfaatnya adalah buah pala. Buah pala merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang dikenal dengan minyak pala. Indonesia merupakan negara penghasil pala nomor satu di dunia, selain itu sebagai pemasok 65 % kebutuhan pala di dunia (Masyithah, 2006: 64).
Kegunaan pala dalam pengobatan yang cukup luas seperti obat penenang, ekspektoran, diuretik, antitusif dan lainnya tidak lepas dari kandungan senyawa di dalam buah pala. Biji buah pala mengandung 73 % gliserida jenuh yang terdiri atas bermacam-macam asam lemak, seperti asam laurat, asam miristat, asam palmitat, asam oleat, dan asam linoleat. Namun diantara asam lemak tersebut, yang paling banyak terdapat di dalam pala adalah asam miristat, yaitu sekitar 76,6 %, sehingga trigliserida yang paling banyak adalah trimiristin.
Secara umum asam miristat adalah suatu asam lemak jenuh dengan rumus struktur CH3(CH2)2COOH yang berbentuk kristal pada suhu ruang (Mulyono, 2006: 38). Sedangkan trimiristin merupakan trigliserida yang tersusun atas 3 asam miristat dimana ketiganya bergabung melalui reaksi esterifikasi dengan gliserol.
Trimiristin banyak dikandung beberapa bahan alam yang ada di sekitar kita. Pada kemiri didapatkan trimiristin sekitar 4 - 6 % jika dibandingkan dengan kemiri yang digunakan (Anonymous, 2007: 2). Sedangkan Kirk (1980); Kelaven (1986) dalam Khairat menyebutkan bahwa miristat yang terkandung pada kelapa sawit adalah sekitar 1,1-2,5 % : 14 - 17 %. Masyithah (2006) meneliti mengenai pengaruh volume dan konsentrasi pelarut pada isolasi trimiristin dari limbah buah pala. Didapatkan bahwa dengan pelarut benzene rendemen trimiristin yang diperoleh sebesar 21,6 %.
Kandungan trimiristin yang cukup besar pada buah pala perlu diketahui pula jika pelarut yang digunakan untuk isolasi adalah petroleum eter. Selain itu perlu diketahui pula efisiensi hidrolisis dari trimiristin yang didapat. Hal ini cukup penting agar diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi agar isolasi dan hidrolisis berjalan optimum.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apakah dalam biji buah pala terkandung senyawa trimiristin?
2.      Berapa massa dan efisiensi dari asam miristat yang dihasilkan dari proses hidrolisis trimiristin?
3.      Bagaimanakah tingkat kelarutan asam miristat hasil hidrolisis pada air, etanol dan n-heksan?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui bahwa di dalam biji  buah pala terkandung senyawa trimiristin
2.      Untuk mengetahui berapa banyaknya massa dan efisisensi asam miristat yang dihasilkan dari proses hidrolisis trimiristin
3.      Untuk mengetahui tingkat kelarutan asam miristat hasil hidrolisis pada air, etanol dan n-heksan.

1.4  Batasan Masalah
1.4.1  Sampel yang digunakan adalah biji buah pala yang diperoleh di Pasar Dinoyo.
1.4.2  Pelarut yang digunakan untuk isolasi adalah petroleum eter.

1.5  Manfaat
1.5.1  Secara Umum
Mengetahui cara mengisolasi serta menghidrolisis biji buah pala Myristica Fragrans.
1.5.2  Secara Khusus
Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam aplikasi ilmu kimia secara praktis, sehingga dapat menghubungkan antara teori dan aplikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar