BAB I
PENDAHULUAN
Hadis
dan sunnah, baik secara setruktural maupun fungsional disepakati oleh mayoritas
kaum muslimin dari berbagai madzhab islam, sebagai ajaran agama islam, karena
dengan adanya hadits dan sunnah itulah ajaran islam menjadi jelas, rinci, dan
spesifik. Sepanjang sejarahnya hadits-hadits yang tercantum dalam berbagai
kitab hadits yang ada telah melalui proses ilmiah yang rumit, sehingga
diperoleh kwalitas hadits yang diinginkanoleh para penghimpunnya. Pada makalah
ini akan dibahas masalah tentang hadits Qudsi dan beberapa perbedaannya dengan
hadits nabawi dan al-quran.
Makna
dari hadis qudsi itu dari Allah, ia disampaikan kepada Rasulullah SAW melalui
salah satu cara penurunan wahyu, sedang lafadznya dari Rasulullah SAW, inilah
pendapat yang kuat. Dinisbahkannya hadis qudsi kepada Allah SWT adalah nisbah
mengenai isinya, bukan nisbah mengenai lafadznya. Sebab seandainya hadis qudsi
itu lafalnya juga dari Allah, maka tidak ada lagi perbedaan antara hadis qudsi
dengan Al-Quran. Dan tentu pula gaya bahasanya menuntut untuk ditantang, serta
membacanya pun diangggap ibadah.